Connect with us

Kesehatan

Kepala BPOM Mengeluhkan Tidak Dilibatkan dalam Pengawasan Dapur Makanan Bernutrisi Gratis

Kekurangan pengawasan keamanan pangan yang mencolok menimbulkan kekhawatiran saat kepala BPOM menyoroti risiko dikeluarkannya dari Program Makanan Bergizi Gratis.

bpom dikecualikan dari pengawasan

Seiring meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan pangan, pengeluaran BPOM dari pengawasan Program Makan Bergizi Gratis menimbulkan kekhawatiran yang signifikan. Kami merasa tidak nyaman bahwa meskipun BPOM memiliki keahlian luas dalam keamanan pangan, ketidakhadiran mereka dari pengawasan program ini dapat membahayakan kesehatan ribuan orang. Peran BPOM dalam keamanan pangan selalu menjadi kunci, dan tanpa keterlibatan mereka, integritas makanan yang disediakan dalam inisiatif ini dipertanyakan.

Laporan terbaru menyoroti insiden keracunan makanan yang mengkhawatirkan yang terkait dengan Program Makan Bergizi Gratis. Dari Januari hingga Mei 2025, tercatat 17 kasus keracunan makanan di 10 provinsi. Statistik ini tidak hanya mengkhawatirkan tetapi juga menunjukkan adanya kegagalan sistemik dalam memastikan standar keamanan pangan terpenuhi. Kita tidak bisa tidak bertanya bagaimana insiden-insiden ini dapat dicegah jika BPOM terlibat aktif dalam menilai dapur-dapur yang terlibat dalam program ini. Keahlian mereka dalam melakukan pemeriksaan menyeluruh dan menerapkan protokol keamanan sangat penting, dan tanpa itu, risiko penyakit akibat makanan meningkat.

Nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara BPOM dan Badan Gizi Nasional (BGN) pada Januari 2025 menguraikan 13 poin kerja sama yang bertujuan meningkatkan keamanan pangan. Namun, banyak poin tersebut yang belum terpenuhi karena masalah koordinasi. Kurangnya implementasi ini menyedihkan dan menimbulkan pertanyaan tentang komitmen untuk melindungi kesehatan masyarakat. Jika keterlibatan BPOM dipinggirkan, kita tidak hanya berisiko terhadap keamanan makanan yang disediakan, tetapi juga terhadap kepercayaan masyarakat yang kita layani.

BPOM telah menegaskan bahwa keterlibatan mereka dalam proses produksi pangan harus dimulai dari awal, bukan sekadar sebagai langkah reaktif setelah kejadian. Sikap proaktif ini sangat penting untuk pengelolaan keamanan pangan yang efektif. Dengan terlibat sejak awal, BPOM dapat membantu mengidentifikasi potensi risiko dan menerapkan langkah pencegahan, sehingga memastikan standar keamanan pangan yang lebih tinggi untuk semua.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Trending

Copyright © 2025 The Speed News Indonesia